Kajian sastra dan Bahasa daerah Bali 3
BAB III
Kesusastraan Bali
Bali adalah kaya akan budaya, sastra dan adat . Kesusastraan di bali diperkirakan berkembang sejak abad ke 9,hal ini dibuktikan adanya peninggalan-peninggalan sastra kuno yang masih kita warisi sampai saat ini. Kesusastraan bali tidak lepas dari perkembangan zaman, dengan mengadopsi pengaruh budaya baik itu dari luar bali maupun pengaruh dari beberapa klompok daerah.
Kesusastraan Bali itu terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Kesusastraan Bali Purwa
Kesusastraan bali purwa adalah kesusastraan kuno yang memuat itihasa dan purana.
Jenis kesusastraan bali purwa meliputi: sekar rare, sekar alit,sekar madya, sekar agung.
Sekar Rare adalah nyanyian nyanyian untuk momong anak balita contoh: meong-meong, ratu anom, putri cening ayu dan lain lain.
Sekar alit atau sering disebut macapat adalah nyanyian yang terikat oleh pada lingsa. Sekar alit itu terbagi menjadi 10 jenis pupuh yaitu: pupuh sinom,semarandana,mijil,maskumambang,Pangkur,Pucung,Ginada,Ginanti,Durma dan dandang gula.
Sekar madya adalah kekidungan yang digunakan mengiringi panca yadnya.
Sekar agung adalah nyanyian yang berbahasa jawa kuna yang memuat itihasa dan purana. Seperti kekawin,palawakya.
2. Kesusastraan bali modern
Kesusastraan yang berkembang di era modern.
Jenis kesusastraan bali modern Meliputi:
Gancaran, peparikan, satwa, satwa cutet dan lain sebagai nya.
Komentar
Posting Komentar